top of page
Gambar penulis: Dreams Box CompanyDreams Box Company

Diperbarui: 30 Sep 2021

Penyakit Umum Masyarakat, yang dapat mengakibatkan kematian.


A. Diabetes Militus

1. Pengertian

Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth, 2008)

Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2006).

Dibetes militus (DM) adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron. (Arif Mansjoer, 2007)

Kelompok kelainan metabolisme karbohidrat,dimana glukosa darah tidak dapat digunakan dengan baik sehingga menyebabkan keadaan hiperglikemia (Abdul Khodir, 2012)

2. Etiologi

Insulin Dependent Diabetes Millitus (IDDM) atau Diabetes Militus Tergantung Insulin (DMTI) disebabkan oleh destruksi sel β pulau Langerhans akibat proses autoimun, sedangkan Non Insulin Dependent Diabetes Millitus (NIDDM) atau Diabetes Tidak Tergantung Insulin (DMTTI) disebabkan kegagalan relatif sel β dan resistensi insulin. Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel β tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini sepenuhnya, artinya terjadi defisiensi relatif insulin. Ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa, maupun pada rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain. Berarti sel β pankreas mengalami desentisiasi terhadap glukosa. (Brunner dan Suddarth, 2008)

3. Manifestasi Klinis

Diagnosa DM awalnya dipikirkan dengan adanya gejala khas berupa polifagia, poliuria, polidipsia, lemas, dan berat badan turun. Gejala lain yang mungkin dikeluhkan klien adalah kesemutan, gatal, mata kabur, dan impotensi pada pria, serta pruritus vulva pada wanita. (Arif Mansjoer, 2007)

4. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penyaring perlu dilakukan pada kelompok dengan resiko tinggi untuk DM, yaitu kelompok usia dewasa tua (>40 tahun), obesitas, tekanan darah tinggi, riwayat keluarga DM, riwayat kehamilan dengan lahir berat badan bayi >4000 g, riwayat DM pada kehamilan, dan dislipidemia.

Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan dengan pemeriksaan glukosa darah sewaktu, kadar glukosa darah puasa, kemudian dapat di ikuti Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) standar. Untuk kelompok resiko tinggi yang hasil pemeriksaan penyaringan negatif, perlu pemeriksaan penyaringan ulang tiap tahun. Bagi pasien berusia >45 tahun tanpa faktor resiko, pemeriksaan penyaringan dapat dilakukan setiap 3 tahun.


Tabel 1.1. kadar glukosa darah sewaktu dan puasa dengan metode enzimatik sebagai patokan penyaring dan diagnosa DM (mg/dl). (Brunner dan Suddarth, 2008)

Cara Pemeriksaan TTGO, adalah :

1. Tiga hari sebelum pemeriksaan pasien makan seperti biasa

2. Kegiatan jasmani sementara cukup, tidak terlalu banyak

3. Pasien puasa semalam selama 10 – 12 jam

4. Periksa glukosa darah puasa

5. Berikan glukosa 75g yang dilarutkan dalam air 250 ml, lalu minum dalam waktu 5 menit

6. Periksa glukosa darah 1 jam dan 2 jam sesudah beban glukosa

7. Selama pemeriksaan, pasien yang diperiksa tetap istirahat dan tidak merokok

WHO (2004) menganjurkan pemeriksaan standart seperti ini, tetapi kita hanya memakai pemeriksaan glukosa darah 2 jam saja.

5. Diagnosa

Keluhan dan gejala yang khas ditambah hasil pemeriksaan glukosa darah sewaktu >200 mg/dl atau glukosa darah puasa ≥126 mg/dl sudah cukup menegakkan diagnosa DM. Bila asil glukosa darah meragukan, pemeriksaan TTGO diperlukan untuk memastikan diagnosa DM. Untuk diagnosa DM dan gangguan toleransi glukosa lainnya diperiksa glukosa darah 2 jam setelah beban glukosa (gambar 52.1). Sekurang – kurangnya diperlukan kadar glukosa darah 2 kali abnormal untuk konfirmasi diagnosis DM pada hari yang lain atau TTGO yang abnormal. Konfirmasi tidak diperlukan pada keadaan khas hiperglikemia dengan dekompensasi metabolik akut, seperti ketoasidosis, berat badan yang menurun cepat, dll.

Klasifikasi etiologis DM American Diabetes Association (2005) sesuai anjuran Perkumpulan Endrokinologi Indonesia (PERKENI) adalah :

- Diabetes tipe I (destruksi sel β, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut) :

* Autoimun

* Idiopatik

- Diabetes tipe II (bervariasi mulai terutama dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai terutama defek sekresi insulin)

- Diabetes tipe lain

* Defek genetik fungsi sel beta :

a. Maturity Onset Diabetes of the Young (MODY) 1, 2, 3

b. DNA mitokondria

* Defek genetik kerja inslin

* Penyakit eksokrin pankreas

a. Pankreatitis

b. Tumor / pankreatektomi

c. Pankreatopati fibrokalkulus

* Endokrinopati : akromegali, sindrome Cushing, feokromositoma, dan hipertiroidisme

* Karena obat / zat kimia

a. Vactor, pentamidin, asam nikotinat

b. Glukokortikoid, hormon tiroid

c. Tiazid, dilantin, interferon α, dan lain – lain

* Infeksi : rubela kongenital, sitomegalovirus

* Penyebab imunologi yang jarang : antibodi antiinsulin

* Sindrom genetika lain yang berkaitan dengan DM : sindrom Down, sindrom Klinefelter, sindrom Turner, dan lain – lain.

- Diabetes Militus Gestastional (DMG).

6. Komplikasi

- Akut

* Koma hipoglikemia

* Ketoasidosis

* Koma hiperosmolar

- Kronik

* Makroangiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh jantung, pembuluh darah tepi, pembuluh darah otak.
















7. Penatalaksanaan

Dalam jangka pendek penatalaksanaan DM bertujuan untuk menghilangkan keluhan/ gejala DM. Sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah untuk mencegah komplikasi. Tujuan tersebut dilaksanakan dengan cara menormalkan kadar glukosa, lipid, dan insulin. Untuk mempermudah tercapainya tujuan tersebut kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pengelolaan pasien secara holistik dan mengajarkan kegiatan mandiri. Kriteria pengendalian DM dapat dilihat dalam Tabel 53.2. Untuk pasien yang berumur 60 tahun ke atas, sasaran glukosa darah lebih tinggi dari pada biasa (puasa <150 mg/dl dan sesudah makan <200 mg/dl).


- Perencanaan makan (meal planning)

Pada konsensus Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) telah ditetapkan bahwa standart yang diajukan adalah santapan dengan komposisi seimbang berupa karbohidrat (60-70%), protein (10-15%), dan lemak (20-25%). Apabila diperlukan, santapan dengan komposisi karbohidrat 70-75% yang memberikan hasil yang baik, terutama untuk golongan ekonomi rendah. Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, umur, stres akut, dan kegiatan jasmani untuk mencapai berat badan ideal. Jumlah kandungan kolesterol < 300mg/hari. Jumlah kandungan serat ±25 g/hari, diutamakan jenis serat larut. Konsumsi garam dibatasi bila terdapat hipertensi. Pemanis dapat digunakan secukupnya.


B. GANGGREN DAN PERAWATAN LUKA GANGGREN

1. Pengertian

Gangren adalah proses atau keadaan yg ditandai dengan adanya jaringan mati atau nekrosis, namun secara mikrobiologis adalah proses nekrosis yg disebabkan oleh infeksi (Askandar, 2005)

Gangren kaki diabetic adalah luka pada kaki yang merah kehitam-hitaman dan berbau busuk akibat sumbatan yang terjadi di pembuluh darah sedang atau besar di tungkai (Askandar, 2005).

- Faktor yang mempengaruhi

Faktor-faktor yg mempengaruhi terjadinya gangren kaki diabetic meliputi:

* Faktor endogen

1. Genetik

2. metabolikangiopati diabetik

3. Neuropati diabetik

* Faktor eksogen

1. Faktor

2. Trauma

- Terjadinya Komplikasi Kronik DM

* Teori sorbitol

* Teori glikolisasi


Faktor utama yg menyebabkan gangren kaki diabetik adalah :

- Angiopati

* Angiopati penurunan aliran darah ke tungkai akibat aterosklerosis dari pembuluh darah besar di tungkai terutama di betis.

* Apabila sumbatan terjadi pada pembuluh darah yg lebih besar (K) akan menderita sakit pada tungkai setelah berjalan pada jarak tertentu.

- Neuropati Faktor terpenting untuk terjadinya kaki diabetic

- Infeksi

- Adanya neuropati perifer terjadinya gangguan sensorik dan motorik.

* GANGGUAN SENSORI

Hilang/menurunnya sensasi nyeri pada kaki, shg jika mengalami trauma tidak terasa nyeri, yg tiba-tiba menyebabkan ulkus pada kaki.

* GANGGUAN MOTORIK

atrofi otot kaki sehingga merubah titik tumpu kaki.

2. Manifestasi Klinis

Manifestasi gangguan pembuluh darah dapat berupa :

- nyeri tungkai bawah saat istirahat

- Pada perabaan terasa dingin

- Kesemutan dan cepat lelah

- Pulsasi pembuluh darah kurang kuat

- Kaki menjadi pucat bila ditinggikan

- Adanya ulkus/gangren

Adanya angiopati penurunan asupan nutrisi, oksigen serta antibiotika sehingga kaki sulit sembuh (Levin, 2004).

3. Klasifikasi Ganggren

Dr.dr.A. Yuda Handayana SpB, SinaCB, FMAS membagi gangren kaki diabetik menjadi 6 tingkatan:

- Derajat 0 : Tidak ada luka

- Derajat I : Merasakan hanya sampai permukaan kulit

- Derajat II : Kerusakan mencapai otot dan tulang

- Derajat III : Terjadi Abses

- Derajat IV : Ganggren pada kaki bagian distal

- Derajat V : Ganggren pada tungkul kaki dan bagian bawah

distal

Brand (2009) dan Ward (2010) membagi gangren kaki menjadi 2 golongan:

* Kaki diabetik akibat iskemi : disebabkan oleh penurunan aliran darah ke tungkai akibat adanya makroangiopati (arterosklerosis) dr pembuluh darah besar di tungkai terutama di betis.

* Kaki diabetik akibat neuropati : Terjadi kerusakan syaraf somatik dan otonomik, tdk ada ggn dari sirkulasi. Secara klinis: dijumpai kaki yg kering, hangat, kesemutan, mati rasa, edema kaki dengan pulsasi pembuluh darah kaki teraba baik.

25 tampilan1 komentar
Gambar penulis: Dreams Box CompanyDreams Box Company

Diperbarui: 30 Sep 2021


Pengobatan dengan Daun Binahong sangat mujarab.


Kita ketahui, Indonesia kaya akan tanaman berkhasiat obat. Sejak lama manusia menggunakan tumbuhan dan bahan alam lain sebagai obat untuk mengurangi rasa sakit, menyembuhkan dan mencegah penyakit tertentu, mempercantik diri serta menjaga kondisi badan agar tetap sehat dan bugar. Dari catatan sejarah diketahui bahwa fitoterapi atau terapi menggunakan tumbuhan telah dikenal masyarakat sejak masa sebelum masehi. Hingga saat ini penggunaan tumbuhan atau bahan alam sebagai obat tersebut dikenal dengan sebutan obat tradisional .


Secara turun-temurun, tanaman Binahong dipercaya memiliki beragam khasiat pengobatan mulai dari penyakit ringan hingga penyakit berat, diantaranya merupakan penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme. Namun, hingga kini belum ada penelitian khusus yang menunjukkan kebenaran khasiat tanaman tersebut, baik dengan uji preklinis maupun klinis.

Binahong itu sendiri jelas telah diketahui sebagai tanaman obat dari daratan Tiongkok yang dikenal dengan nama asli Dheng San Chi. Tumbuhan ini telah dikenal memiliki kasiat penyembuhan yang luar biasa dan telah ribuan tahun dikonsumsi oleh bangsa Tiongkok, Korea, Taiwan dll. Di kawasan Asia Tenggara, tumbuhan ini merupakan konsumsi wajib penduduk Vietnam ketika melawan invansi Amerika, namun sayangnya tanaman ini masih asing untuk daerah Indonesia

Saat ini, obat tradisional baik berupa jamu maupun tanaman obat masih banyak digunakan oleh masyarakat, terutama di kalangan menengah ke bawah. Bahkan dari masa ke masa obat tradisional mengalami perkembangan yang semakin meningkat, terlebih dengan munculnya isu kembali ke alam (back to nature) serta krisis yang berkepanjangan.


Seluruh bagian tanaman menjalar ini berkasiat, mulai dari akar, batang dan daunnya. Pemanfaatannya bisa direbus atau dimakan sebagai lalapan untuk daunnya. Tanaman ini tumbuh merambat. Sering digunakan sebagai gendola atau gapura yang melingkar di atas jalan taman. Ada yang beranggapan binahong berasal dari Korea. Namun tanaman ini sebenarnya sudah lama ada di Indonesia dan biasa disebut gendola (Basella rubra Linn).Hampir semua bagian tanaman binahong seperti umbi, batang dan daun dapat digunakan dalam terapi herbal. Kini bibitnya mudah dibeli di objek wisata Kopeng. Tanaman ini memang tumbuh baik dalam lingkungan yang dingin dan lembab.Dan tamanan yang mulai banyak dimanfaatkan untuk kesehatan adalah Binahong. Berdasarkan data empiris di masyarakat, Binahong dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, antara lain batuk atau muntah darah, penyakit paru-paru, diabetes melitus, radang ginjal, ambeien, disentri, gusi berdarah, luka setelah operasi atau melahirkan, jerawat, luka akibat kecelakaan, luka bakar, meningkatkan vitalitas pria, menjaga stamina, menurunkan kolesterol, dan lain-lain. Namun, belum ada penelitian khusus dengan uji pre klinis maupun klinis yang menunjukkan kebenaran khasiat tanaman tersebut.


A. (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis )

1. Sinonim

Boussingaultia gracilis Miers Boussingaultia cordifolia Boussingaultia basselloides

2. Nama Umum

Latin : Bassela rubra linn

Indonesia : binahong

Cina : Deng san chi

Inggris : heartleaf maderavine madevine

3. Deskripsi

Habitus: berupa tumbuhan menjalar, berumur panjang (perenial), bisa mencapai panjang ± 5 m.

Batang: berbatang lunak, silindris, saling membelit, berwarna merah, bagian dalam solid, permukaan halus, kadang membentuk semacam umbi yang melekat di ketiak daun dengan bentuk tak beraturan dan bertekstur kasar.

Daun: tunggal, bertangkai sangat pendek (subsessile), tersusun berseling, berwarna hijau, bentuk jantung (cordata), panjang 5 - 10 cm, lebar 3 - 7 cm, helaian daun tipis lemas, ujung runcing, pangkal berlekuk (emerginatus), tepi rata, permukaan licin, bisa dimakan.

Bunga: majemuk berbentuk tandan, bertangkai panjang, muncul di ketiak daun, mahkota berwarna krem keputih-putihan berjumlah lima helai tidak berlekatan, panjang helai mahkota 0,5 - 1 cm, berbau harum .

Akar: berbentuk rimpang, berdaging lunak.


4. Klasifikasi

Kingdom : Plantae (tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)

Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)

Divisio : Magnoliophyta (berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub-kelas : Hamamelidae

Ordo : Caryophyllales

Familia : Basellaceae

Genus : Anredera

Spesies : Anredera cordifolia (Ten.) Steenis

5. Asal dan Habitat

Binahong (Anredera cordifolia) merupakan tumbuhan yang diduga berasal dari Amerika Selatan. Tumbuhan ini mudah tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi. Banyak ditanam di dalam pot sebagai tanaman hias dan obat.

6. Perbanyakan

Generatif (biji), namun lebih sering berkembang atau dikembangbiakan secara vegetatif melalui akar rimpangnya.

7. Kasiat Utama

- Mempercepat pemulihan kesehatan setelah operasi, melahirkan, khitan, segala luka- luka dalam, radang usus. - Melancarkan dan menormalkan peredaran dan tekanan darah. - Mencegah stroke, maag, asam urat. - Menambah dan mengembalikan vitalitas daya tahan tubuh. - Wazir (ambeien) - Melancarkan buang air kecil, buang air besar. - Diabetes dll.


B. Cara Penggunaan Binahong Sebagai Obat

beberapa lembar daun ini dikunyah hingga halus atau dengan segelas air dan diminum beserta ampasnya atau mudah di jus (diblender). daun ajaib ini mempunyai khasiat sebagai berikut: kategori penyakit berat

  1. paru-paru bolong: 10 lembar setiap hari

  2. batuk / muntah darah : 10 lembar daun ini diminum setiap hari

  3. kencing manis: 11 lembar setiap hari

  4. Borok akut yang menahun: 12 lembar setiap hari

  5. Patah tulang: 10-20 lembar setiap hari

  6. Darah rendah: 8 lembar setiap hari

  7. Radang ginjal: 7 lembar setiap hari

  8. Segala macam gatal-gatal atau eksim kulit: 9 lembar setiap hari

  9. Gegar otak ringan atau berat: 10-15 lembar setiap hari

  10. Gejala liver: 10 lembar setiap hari

untuk kategori penyakit berat tersebut dibutuhkan waktu penyembuhan 1 hingga 6 bulan. diusahakan agak bersabar minum obat ini tiap hari.

kategori penyakit ringan

  1. Disentri atau buang air besar: 10 lembar daun ini diminum setiap hari

  2. Ambein hingga berdarah: 16 lembar setiap hari

  3. Hidung mimisan (berdarah): 4 lembar setiap hari

  4. Habis bedah operasi: 20 lembar setiap hari

  5. Luka bakar: 10 lembar setiap hari

  6. Luka akibat kecelakaan / benda tajam: 10 lembar setiap hari

  7. Jerawat: 8 lembar setiap hari

  8. Usus bengkak: 3 lembar setiap hari

  9. Gusi berdarah: 4 lembar setiap hari

  10. Kurang nafsu makan: 5 lembar setiap hari

  11. Melancarkan haid: 3 lembar setiap hari (diminum selama masa haid)

  12. Habis bersalin (melahirkan): 7 lembar diminum tiap hari selama 10 hari

  13. Menjaga stamina tubuh agar tetap sehat: 1 lembar setiap hari selamanya

  14. Penghangat badan: 5 lembar setiap hari

  15. Lemah syahwat: 3 lembar setiap hari atau 10 lembar setiap minum dicampur madu.

untuk kategori penyakit ringan tersebut dibutuhkan pengobatan beberapa hari atau minggu. untuk anak-anak cukup berikan takaran separuh dewasa.berikut contoh ramuan yang dapat dilakukan sendiri :

1. Cara paling mudah memanfaatkan binahong adalah dengan merebusnya atau sebagai campuran saat memasak mi instan dan dimakan langsung sebagai lalapan. Tentu saja, terlebih dulu binahong dicuci bersih di air yang mengalir. 2. Daun, akar, dan batangnya digunakan sebagai obat. Dapat memulihkan stamina yang loyo, meningkatkan vitalitas pria, menyembuhkan luka luar dan dalam. Pemakaian dalam: umbi binahong dicuci bersih, direbus, saring airnya. Minum 2-3 kali sehari untuk menyembuhkan luka bekas operasi, maag, tifus. Bisa juga akar dikeringkan, ditumbuk halus, masukkan ke dalam kapsul, lalu diminum 3 kali sehari. 3. Pemakaian luar: daun dan batang ditumbuk halus lalu dioleskan pada bagian yang sakit. Efektif menyembuhkan memar, rematik, pegal linu, nyeri urat, dan menghaluskan kulit.

4. Agar bekas operasi caesar cepat kering, ambil akar binahong yang batangnya merah sebanyak 15 gram. Setelah dicuci bersih, rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa setengahnya. Saring dan minum selagi hangat. Anda bisa menambahkan sedikit sereh atau gula batu bila suka.


14 tampilan1 komentar

© 2014 by ARTICLE AND NEWS DIARY. Proudly created with dreamsboxcompany.com

  • Black Twitter Icon
bottom of page